Tuesday, October 31, 2006

Bogenvil (Bougainville spectabilis Willd.)


Nama lokal
Bougainville (N)

Nama ilmiah
Bougainville spectabilis Willd

Family
Nyctaginaceae

Klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Apetalae
Ordo : Caryophyllales (Centrospermae)
Family : Nyctaginaceae
Genus : Bougainville
Species : Bougainville spectabilis Willd.

Morfologi
Batang : kecil, bercabang banyak, berduri bengkok. Daun : tersebar sampai berhadapan, bertangkai, bulat telur, elliptis atau memanjang, meruncing kerapkali tepi rata, 4-10 kali 2-6 cm. Bunga : tersusun dalam anak payung yang bertangkai, diketiak, berjumlah 1-7 anak payung, masing-masing anak payung terdiri dari tiga bunga; anak payung terkumpul menjadi malai ujung yang berdaun. Daun pelindung : duduk, bulat telur, bertulang daun, tidak rontok, merah batu, ungu atau karmin, 3-6 kali 1,5-4 cm. Tenda bunga : bentuk tabung, berambut; tabung berusuk 5, bersegi 5, 1,5-2,5 cm panjangya, hijau bagian bawah agak melambung dan bagian ini tetap menyelubungi buah, bagian atas rontok; tepi melebar, terbentang kuning, dengan 10 taju, dimana 5 melekuk ke dalam. Benang sari : kebanyakan 8, tidak sama, lk sama panjangnya dengan tabung. Tangkai putik : lebih pendek, kepala putik miring, kerapkali tidak dengan taju-bertaju tidak beraturan.

Habitus
Perdu atau liana, tinggi 5-15 m.

Tempat tumbuh
Tumbuh baik pada ketinggian 1-1400 m dpl, bunga tidak muncul banyak pada curah hujan yang tinggi.

Musim berbunga
Berbunga sepanjang tahun

Asal
Dari Brazilia


Perbanyakan
Generatif : -
Vegetatif : stek, cangkok, okulasi, enten, grafting.

Manfaat
Diusahakan sebagai tanaman hias.

Keterangan khusus
Buah di Jawa jarang berkembang. Banyak di tanam di pinggir jalan dan taman kota.

Daftar pustaka

Steenis, Dr. C.G.G.J.van, 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Hal 189-190

Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta hal 138-139

penulis : /iman

Sunday, October 15, 2006

Sawo Manila (Achras zapota)

Sawo Manila (Achras zapota L.)

Nama lokal : Sawo Manila

Nama ilmiah : Achras Zapota L.

Family : Sapotaceae

Klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Sympetalae
Ordo : Ebenales
Family : Sapotaceae
Genus : Achras
Species : Achras zapota L.

Morfologi
Batang : menggarpu, berwarna coklat kehitaman, sedikit beralur, tinggi bebas cabang ± 2 m bahkan kurang. Tajuk : berbentuk ½ bola. Daun : berkelompok pada ranting ujung; helaian daun memanjang, panjang 5-15 cm; tulang daun lurus, yang utama selalu berseling dengan yang lemah, bentuk jorong. Bunga : kebanyakan berdiri sendiri dalam ketiak daun, menggantung, berkelamin 2. Daun kelopak : dalam 2 karangan dari 3 (5-8), bulat runcing panjang lk 1 cm, yang terluar terlebar dan berambut kecoklatan. Mahkota : bentuk tabung lebar, panjang lk 1 cm, berwarna gading, taju terletak dalam 2 karangan, memanjang (6 benang sari yang terdalam sebenarnya steril, serupa daun bunga). Benang sari : 6 tertancap dalam leher. Bakal buah : beruang 10-12. Tangkai putik : menjulang di luar bunga. Buah : menggantung, lk bentuk bola, garis tengah 3-8 cm, coklat kelam terkelupas, dengan kulit tipis dan daging buah yang tebal; berair. Biji : besar, pipih, hitam mengkilat atau coklat hitam.

Habitus : Pohon, tinggi 5-15 m.

Tempat tumbuh
Banyak tumbuh di pekarangan rumah, tumbuh baik di dataran rendah <>Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Hal 337

Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 324-325

penulis : iman

Tuesday, October 10, 2006

Sains

rubrik yang berisi tentang ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, kimia, komputer dan geografi).